Kemana Masa Mudaku Melangkah? (2)
Para ulama berselisih pendapat mengenai kapankan masa muda itu. Pendapat yang terkuat adalah usia muda itu diawali masa baligh dan berakhir sampai sebelum usia 40 tahun. An-Nawawi rahimahullah mengatakan:
الشباب عند أصحابنا هو من بلغ ولم يتجاوز ثلاثين سنة
“Pemuda menurut ulama madzhab kami adalah orang yang telah mencapai baligh, namun tidak melampaui usia 30 tahun” (Syarah Shahih Muslim: 9/173).
Ats-Tsa’alabi rahimahullah berkata:
إن الشاب هو الذي بين الثلاثين والأربعين
“Sesungguhnya pemuda adalah sosok orang yang berusia antara 30 dan 40 tahun” (Fiqhul Lughah: 111)[1. Lihat http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?View=Page&PageID=10489&PageNo=1&BookID=2].
Ibnu Atsir rahimahullah berkata,
والكهل من الرجال: من زاد على الثلاثين سنة إلى الأربعين ، وقيل من ثلاث وثلاثين إلى تمام الخمسين
“Orang yang berada pada masa transisi antara masa muda ke masa tua adalah: orang yang berusia lebih dari 30 tahun sampai 40 tahun. Adapula ulama yang berpendapat (bahwa orang yang berada pada masa transisi tersebut adalah): orang yang berusia 33 tahun sampai genap berusia 50 tahun” (An-Nihayah fi gharibil Hadits: 4/313)[2. Lihat Islamqa.info/ar/150958].
Hal ini mengisyaratkan masa muda umat ini rata-rata memakan waktu hampir sepertiga dari usia mereka, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa pada umumnya usia umat beliau antara 60-70 tahun, beliau bersabda:
أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Usia umatku adalah diantara 60 sampai 70 tahun, sedangkan paling sedikit jumlahnya diantara mereka adalah orang yang usianya melampui usia rata-rata umatku tersebut” (HR. Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
Dengan demikian, jika seseorang dikaruniai bisa mengenyam masa mudanya dengan lengkap, maka itu berarti sekitar 25 tahun ia habiskan masa mudanya tersebut di kehidupan dunia ini, sebelum masuk kedalam masa transisi dan akhirnya masa tuapun tiba, saat kekuatan tubuh seseorang mulai menurun, tulangnya mulai merapuh dan bisa jadi sudah mulai pikun. Dua puluh lima tahun adalah suatu masa yang panjang bagi pemuda untuk bisa menorehkan berbagai macam prestasi di masyarakatnya!
Oleh karena itulah, dalam masa keemasan sejarah Islam, ketika tarbiyah terhadap pemuda demikian bagusnya, maka tonggak-tonggak perubahan umat Islampun banyak dipegang oleh para pemuda. Deretan nama para tokoh, pemimpin dan pembaharu dalam Islam ini banyak diisi oleh para pemuda Islam.
Selebritis Bukan Idolamu, Wahai Pemuda
Sangat disayangkan bahwa banyak pemuda Islam pada zaman ini yang mengidolakan orang-orang yang justru menjerumuskan mereka kepada kerusakan agama, ibadah dan, akhlak. Mereka tidak memahami apa patokan sosok idola yang baik itu! Kenyataannya, banyak pemuda yang menilai bahwa patokan idola yang baik itu adalah ketenaran dalam masalah hobi yang mereka sukai, tanpa memandang apakah sosok idola tersebut memiliki sifat-sifat yang dicintai oleh Allah atukah tidak. Oleh karena itulah, banyak pemuda yang mengidolakan para seleberitis yang justru mencelakakan dan merendahkan martabat mereka!
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), seleberitis itu maknanya adalah orang yang terkenal atau masyhur.
Jika demikian maknanya, tentulah keterkenalan seseorang tidak secara mutlak menjadi standar kelayakan untuk menjadi sang idola! Karena banyak orang-orang yang terkenal, namun justru ketenarannya dalam hal-hal yang buruk. Misalnya terkenal sebagai pemimpin yang kejam dan takabur, seperti fir’aun dan namrud,
Terkenal karena disebut sebagai sosok penduduk Neraka, seperti abu lahab dan selain mereka.
Atau idola banyak pemuda zaman ini, dari para seleberitis yang tidak kenal tauhid, tidak shalat, pemuja setan, suka selingkuh, mengumbar aurat atau selainnya dari rekam jejak yang dimurkai oleh Allah Ta’ala. Wahai para pemuda, pilihlah idola yang jelas-jelas dicintai oleh Allah Ta’ala, dan idola tertinggi kita adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian para Rasul dan Nabi selain beliau ‘alaihimus salam, lalu para Sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in radhiyallahu ‘anhum , selanjutnya para imam kaum muslimin dan orang-orang yang sholeh. Jika Anda mengikuti idola-idola yang shaleh tersebut, maka keberkahan akan Anda dapatkan dalam kehidupan Anda!
Wahai para pemuda, inilah pemuda idola Anda!
Wahai para pemuda, tinggalkan idola-idola palsu yang tidak menambah kecuali kerugian dunia akhirat Anda! Idola-idola palsu dari kalangan musuh-musuh Islam, yang membawa ajaran rusak, tidak mengenal shalat, banyak maksiat dan berakhlak buruk! Hanya karena dibungkus dengan baju kemewahan dan ketenaran atau semacamnya, idola-idola palsu tersebut laris di kalangan para pemuda Islam!
Gantilah idola-idola palsu yang merusak akhlak Anda, merendahkan martabat Anda dan menjerumuskan Anda dalam kubang kesyirikan, kemaksiatan, tata cara ibadah yang menyimpang serta akhlak yang buruk! Tinggalkan idola-idola yang merusak tersebut, karena itu adalah racun bagi hati dan perilaku Anda! Sadarlah wahai pemuda, Anda sedang diincar, ditarget dan dibidik untuk menjadi budak-budak penghusung sponsor ideologi batil, ajaran agama sesat dan perilaku menyimpang dari adab Islami!
Segera jaga, lindungi dan sayangi diri Anda dengan menggantungkan harapan dan tawakkal kepada Allah semata dan berjuang keras untuk menjadi hamba-Nya yang taat, menjadi pemuda dan pemudi yang bertauhid, beribadah dengan benar dan berakhlak Islami!
Mari, ikatkan diri Anda dengan profil-profil pemuda yang mulia, baik itu pemuda dari kalangan Nabi maupun generasi terbaik Salafush Shalih kita, serta pemuda dari kalangan ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
(bersambung)
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id
[serialposts]______
🔍 Hadits Tentang Nuzulul Quran, Yaumul Fashl, Hadits Tentang Akal, Hadits Tentang Al Qur`an, Mahar Rasulullah
Artikel asli: https://muslim.or.id/26801-kemana-masa-mudaku-melangkah-2.html